TAHAP LATIHAN

Tahap Satu
Tahap Tiga
Tahap Dua
Tahap Empat

 

 

 

 

 

 

 

TAHAP SATU


Latihan Pemanasan / Lari Di Tempat / Latihan Meregangkan Otot Leher / Latihan Memompa Tubuh / Menguatkan Perut & Otot Bahagian Bawah / Latihan Memutar Lutut / Teknik-teknik Serangan / Teknik Pukulan @ Jotosan / Teknik Tendangan / Tendangan Depan / Tendangan Belakang / Tendangan Samping / Teknik-teknik Mempertahankan Diri / Menangkis Pukulan Lurus / Menangkis Pukulan Bandul / Menangkis Tendangan Depan / Menangkis Tendangan Belakang / Menangkis Tendangan Samping

Tahap Dua / Tahap Tiga / Tahap Empat


LATIHAN DASAR PERTAHANAN DIRI TENAGA DALAM

 

Kekuatan tenaga dalam, seperti yang telah dinyatakan bahawa ianya dapat dinyatakan atau diprojeksikan walaupun tanpa sokongan fizikal. Yang penting adanya rangsangan berupa: rasa amarah atau maksud jahat yang berasal dari luar. Akan tetapi memandangkan dalam praktik pertahanan diri (terutama pada tahap awal) tidak semua orang yang berkelahi mengeluarkan emosi sehingga mengakibatkan ilmu tenaga dalam kita tidak berfungsi, maka perlu kiranya para Pemula tenaga dalam itu dibekali dengan ilmu pertahanan diri biasa (umum). Dengan demikian maka mereka akan lebih percaya diri, di samping itu juga untuk mengantisipasi agar mereka tidak KO (knock-Out) sebelum mereka dapat menggunakan ilmu tenaga dalamnya.

Catatan : Jika anda pernah mengikuti sebarang pelajaran seni mempertahankan diri seperti silat, tae kwan do, karate, dan sebagainya maka anda tidak akan menghadapi masalah dalam menguasai tahap ini.

Latihan dasar pertahanan diri tenaga dalam yang akan diterangkan dalam tahap ini merupakan latihan dasar-dasar seni pertahanan diri Pencak Silat. Terdiri dari: latihan pemanasan, latihan belaan dan latihan serangan. Dalam tahap ini, hanya dasar-dasar serangan dan belaan pencak silat yang penting sahaja yang akan diterangkan.

Walaupun demikian, disarankan agar Pemula (Pelatih) tidak menganggap sepele/mudah bentuk-bentuk latihan dasar ini. Bentuk-bentuk latihan dasar ini telah dipilih dan sengaja disajikan berdasarkan suatu kaedah yang juga akan mempercepat bangkitnya kekuatan tenaga dalam. Latihlah dengan sungguh-sungguh bentuk latihan dasar ini kira-kira selama 10 (sepuluh) hari, sebelum anda mempelajari cara-cara membangkitkan dan mengolah kekuatan tenaga dalam atau energi emosi.

A. LATIHAN PEMANASAN

Latihan pemanasan hanya memerlukan masa antara 10 hingga 15 minit. Masing-masing jenis latihan juga hanya perlu dilakukan kurang dari 2 kali 10 gerakan. Lakukan latihan secara perlahan-lahan mulai dari yang pertama hingga yang terakhir. Jangan dilakukan dengan cara menghentak-hentak, lakukan dengan gerakan yang menyihatkan tubuh. Apa yang harus diingat ialah, latihan pemanasan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kondisi fizikal dan mental guna menghadapi latihan-latihan yang lebih lanjut. Latihan pemanasan juga berguna untuk mencegah terjadinya cedera dan shock (cedera mental).

1. Lari atau Lari Di Tempat.

Latihan lari atau lari di tempat selalu dilakukan pertama kali sebelum latihan-latihan pemanasan yang lainnya. Dengan latihan ini, tidak hanya kaki yang mendapat gerakan pemanasan melainkan juga anggota-anggota tubuh yang lain. Lari atau lari di tempat juga sangat bagus untuk melatih jantung dan paru-paru.

Lari Di Tempat
Lari di tempat dengan tumit dipukulkan pada pantat. Latihan ini juga dapat dilakukan dengan berjalan.

Lari Di Tempat
Lari di tempat dengan paha diangkat tinggi-tinggi. Latihan inipun juga dapat dilakukan dengan berjalan.

Untuk menyokong bangkitnya saluran tenaga dalam anda, lakukan latihan-latihan tersebut dengan cara menahan nafas. Mula-mula tahanlah nafas selama 5 gerakan, kemudian ditingkatkan menjadi 10 gerakan, 15 gerakan dan seterusnya dengan selisih 5 gerakan. Pada tahap awal. anda mungkin merasa sukar untuk melakukan latihan ini. Tetapi lama kelamaan latihan dengan cara menahan nafas tersebut akan berjalan secara automatik dan anda tidak perlu harus mengingat-ingat kiraan/hitungan.

 

2. Latihan Meregangkan Otot Leher

Latihan berikutnya ialah gerakan-gerakan untuk meregangkan kelompok otot-otot leher. Latihan terdiri atas: gerakan leher ke depan dan belakang, ke samping, gerakan setengah pusingan dan gerakan memusing leher penuh. Latihan ini akan membebaskan anda dari rasa kekakuan serta menghindari rasa pening dan sakit kepala setelah melakukan latihan. Perhatikan cara melakukannya pada peragaan berikut ini:

tunduk ke depan
Meregangkan otot leher dengan gerakan ke depan.

Ke arah Belakang
Meregangkan otot leher dengan gerakan ke belakang.

Latihan meregangkan otot leher (=ke depan, ke belakang, ke samping, setengah pusingan mahupun pusingan penuh), harus dilakukan masing-masing 2 kali gerakan. Misalnya dengan kiraan satu-dua ke depan dan satu-dua ke belakang dan seterusnya. Latihan ini juga harus dilakukan dengan cara menahan nafas seperti pada latihan lari di tempat. Agar penahanan nafas ini tidak terganggu (=bocor), sebaiknya kiraan satu-dua tersebut di atas tidak perlu disuarakan namun cukup dibatin (di dalam hati) sahaja.

 

3. Latihan Memompa Tubuh ( Push-up )

Latihan memompa tubuh yang lazim disebut push-up adalah latihan yang fungsinya kecuali untuk pemanasan juga untuk menguatkan otot-otot tubuh bahagian atas: dada, bahu, tangan dan otot-otot punggung/belakang. Latihan memompa tubuh ini bahkan menjadi standard bagi semua aliran seni mempertahankan diri, semakin banyak orang dapat melakukan latihan ini semakin kuat tubuh badan bagian atas orang itu.

Cara melakukannya, letakkan kedua telapak tangan anda di lantai. Tarik kedua kaki anda ke belakang sehingga punggung menjadi lurus, kemudian turunkan dada anda ke bawah dan tahanlah beberapa inci dari lantai. Angkatlah badan dengan kedua tangan anda, pastikan agar punggung tetap lurus, kemudian turunkan lagi ke bawah dan tahan lagi beberapa inci dari lantai. Ulangi gerakan tersebut beberapa kali dan tingkatkan kiraannya setahap demi setahap sesuai dengan kemampuan anda.

Latihan memompa tubuh ini boleh divariasikan dengan berbagai posisi tangan, misalnya dengan jari-jari tangan mengepal atau dengan menggunakan ujung-ujung jari sebagai tumpuan. Jika anda sudah terbiasa, kerjakan latihan ini sekurang-kurangnya 25 atau 30 kali setiap latihan. Akan lebih baik jika anda dapat latihan dengan menggunakan beban yang wajar (sesuai dengan kemampuan) yang diletakkan di atas punggung anda.

Latihan memompa tubuh ini juga dapat dilakukan dengan push-up ular. Cara melakukannya: mula-mula letakkan kedua telapak tangan di lantai, tarik kedua telapak tangan itu lebih dekat dengan kedua kaki sehingga posisi badan anda akan membentuk segitiga dengan pantat sebagai ujungnya. Selanjutnya, gerakkan kepala anda ke bawah lalu melengkung ke atas menyerupai gerakan ular. Gerakan ini harus dilakukan dengan menekuk kedua tangan seperti pada latihan push-up biasa. Perhatikan peragaan-peragaan di bawah ini:

Membentuk posisi segitiga dengan pantat sebagai ujungnya
(Kiraan 1:) Membentuk posisi segitiga dengan pantat sebagai ujungnya.

kepala ke bawah, lalu melengkung ke atas
(Kiraan 2:) Menggerakkan kepala ke bawah, lalu melengkung ke atas langsung ke kiraan yang pertama. Latihan ini juga harus dilakukan dengan cara menahan nafas, seperti pada latihan-latihan sebelumnya.

 

4. Menguatkan Perut dan Otot-otot Tubuh Bahagian Bawah.

Latihan yang lazim digunakan untuk menguatkan perut dan kelompok-kelompok otot bahagian bawah, ialah latihan Sit-up. Kecuali sebagai pemanasan, latihan ini akan menguatkan perut, punggung bahagian bawah, otot-otot pinggang, otot-otot paha dan betis bahagian belakang. Dengan otot perut dan pinggang yang kuat, maka dapat melindungi organ-organ yang penting yang berada di dalamnya dari benturan yang boleh berupa pukulan mahupun tendangan. Perhatikan cra melakukannya pada peragaan berikut:

Sit-up
Berbaringlah dengan kaki yang lurus dan kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala (memegang kelompok otot leher bahagian belakang).

Sit-up
Angkatlah badan dan kepala anda ke atas dan usahakan agar hidung anda mampu mencium lutut (kaki harus tetap lurus). Kemudian langsung kembalilah ke posisi semula.

 

Latihan penguatan perut dan kelompok otot-otot tubuh bahagian bawah ini, jika dilakukan secara konsisten, akan sangat menunjang luas dan tidaknya radius tenaga dalam anda terutama pada waktu anda melakukan jurus tenaga dalam yang ke-1 yang akan diberikan dalam tahap 3. Lakukan latihan sit-up ini dengan menahan nafas seperti pada latihan-latihan sebelumnya.

 

5. Latihan Memutar Lutut

Latihan memutar lutut berfungsi untuk melemaskan sendi lutut, menghilangkan kekakuan dan rasa berat pada kaki. Di samping akan meningkatkan kelincahan, latihan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya cedera sendi misalnya terseliuh pada waktu kaki digunakan untuk menendang atau menahan benturan dari alat serang lawan.

Cara melakukannya, mula-mula pegang kedua lutut anda dengan kedua tangan anda. Rapatkan lutut anda antara yang satu dengan yang lain, tekuk sedikit kedua lutut anda ke muka sehingga punggung anda akan ikut membungkuk. Selanjutnya putar kedua lutut anda bersama-sama dengan rileks, sesuai dengan arah pusingan jam. Lakukan gerakan itu kira-kira 10 kali kiraan, kemudian balikkan gerakannya berlawanan dengan arah pusingan jam, juga kira-kira 10 kali kiraan/putaran.

Yang harus diingat, latihan memutar lutut ini tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa melainkan harus dilakukan dengan tenang dan dengan gerakan yang efektif. Jika anda masih punya cukup masa untuk melakukan latihan, tingkatkan latihan ini misalnya dengan memutar sendi-sendi yang lainnya: pergelangan tangan, sendi siku, lengan, pinggang dan pergelangan kaki. Perhatikan cara-cara melakukannya pada peragaan-peragaan di bawah:

memutar  sendi lutut
Berdirilah dengan kaki rapat kemudian pegang kedua lutut anda dengan kedua tangan anda, sama seperti posisi orang melakukan rukuk.

memutar sendi lutut
Kemudian tekuk lutut anda ke depan dan putar ke arah kiri (searah dengan pusingan jam) sebanyak 5 putaran. lalu baliklah gerakan itu ke arah kanan juga sebanyak 5 kali putaran dan seterusnya.

Latihan Memutar Pinggul
Latihan Memutar Pinggul: Berdirilah dengan kedua kaki terbuka (kangkang), kemudian pegang kedua pinggang anda dengan kedua tangan anda. Cara memegangnya berbeza dengan pada waktu kita bercekak pinggang, ibu jari harus diletakkan di samping/depan perut bukannya di belakang perut.

dorong pinggul anda ke depan dan putar ke kiri searah dengan pusingan jam
Selanjutnya dorong pinggul anda ke depan dan putar ke kiri searah dengan pusingan jam, sebanyak 5 kali. Baliklah putaran tersebut berlawanan dengan arah pusingan jam sebanyak juga 5 kali pusingan dan seterusnya.

Latihan memutar persendian-persendian tersebut berfungsi untuk meningkatkan kelenturan tubuh dan menghilangkan perasaan kaku. Harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan panduan, kerana latihan ini akan sangat menyokong penguasaan baik gerakan-gerakan dasar mempertahankan diri mahupun jurus-jurus tenaga dalam. Dan jangan lupa, latihan-latihan tersebut juga harus ditingkatkan dengan cara menahan nafas yang harus ditingkatkan kiraannya setahap demi setahap.

 

B. TEKNIK-TEKNIK SERANGAN

Serangan di dalam Seni Pencak Silat diertikan sebagai usaha mempertahankan diri dengan cara melancarkan pukulan, tendangan dan lain-lain pada suatu sasaran di bahagian tubuh lawan. Dikatakan sebagai usaha mempertahankan diri kerana pada dasarnya semua teknik di dalam Pencak Silat (sama ada serangan mahupun pertahanan) semata-mata hanya untuk mempertahankan diri atau membela diri. Kepada Pemula/Pelatih diharapkan mengutamakan praktik pertahanan diri terlebih dahulu daripada praktik menyerang. Kata para pendekar :"MUSUH TAK DICARI BERSUA PANTANG LARI."

Serangan dasar yang paling popular di dalam Seni Pencak Silat,iaitu memukul dengan kepalan tangan dan menendang dengan ujung telapak kaki, tendangan dengan sisi telapak kaki dan tendangan dengan tumit. Teknik serangan dasar ini harus dikuasai secara baik dan benar, kerana hal ini akan sangat berpengaruh pada penguasaan teknik-teknik serangan di tingkat lanjutan.

 

1. Teknik Pukulan atau Jotosan

Pukulan dengan kepalan tangan (:jotosan) diberi berdasarkan arah lintasan serangan, iaitu: pukulan lurus, pukulan dari arah samping, pukulan dari arah atas ke bawah dan pukulan dari arah bawah ke atas.

Kekuatan pukulan Pencak Silat seperti halnya dengan karate dan kung fu, terpusat pada dua buku jari yang besar (jari telunjuk dan jari tengah) yang yang terletak di punggung tangan. Pukulan harus dilancarkan dengan cara menghentakkan tangan, seperti gerakan "sendal pancing" atau cemeti mengayun. Dengan teknik ini maka tangan yang kita gunakan untuk memukul tidak mudah ditangkap dan dipatahkan oleh lawan, di samping itu juga sukar untuk dihindari atau ditangkis. Yang penting, pada waktu mengirimkan pukulan tangan dan kepalan harus dalam keadaan lentur dan rileks, baru setelah mengenai sasaran kepalan tangan diperkeras dan tenaga disalurkan dengan sepenuhnya. Pukulan Pencak Silat tidak boleh dilakukan dengan mengambil awalan, kerana akan mudah diantisipasi oleh lawan. Perhatikan peragaan teknik-teknik jotosan berikut:

cara kepalan yang benar
Cara mengepal yang benar, lipatlah buku-buku jari tangan anda kemudian kancinglah dengan ibu jari anda. Pergelangan tangan harus lurus, tidak boleh bengkok.

Pukulan Depan/Lurus
Pukulan Depan/Lurus : Berdirilah dengan sikap kuda-kuda tengah (=ongkong-ongkong), kepalkan kedua tangan anda dan letakkan di samping pinggang. pukulkan kepalan tangan anda tersebut lurus ke arah depan, bergantian kiri dan kanan. Lakukan latihan ini dengan cara menahan nafas. Mula-mula tahanlah nafas selama 5 gerakan/pukulan, kemudian ditingkatkan menjadi 10 gerakan/pukulan dan seterusnya dengan gandaan 5 pukulan.

Sasaran pukulan depan/lurus adalah dada
Sasaran pukulan depan/lurus adalah dada. Pukulan ini dapat digunakan untuk menyerang semua sasaran yang berada di depan, bawah mahupun atas.

Pukulan Bandul atau Saduk
Pukulan Bandul atau Saduk : Berdirilah dengan sikap kuda-kuda tengah , kepalkan kedua tangan anda dan letakkan di samping pinggang. Pukulkan kepalan tangan anda tersebut dengan arah gerakan dari bawah ke atas atau sedikit dimiringkan ke arah samping.

pukulan bandul atau saduk
Sasaran pukulan bandul atau saduk ialah perut/ulu hati, pinggang/ginjal kiri dan kanan, dagu dan alat kemaluan.

 

2. Teknik Tendangan

Tendangan dasar yang paling popular di dalam Pencak Silat ialah tendangan depan dan tendangan belakang. Tendangan depan dilakukan dengan menggunakan ujung telapak kaki, telapak kaki dan sisi telapak kaki atau pedang kaki. Sedangkan tendangan belakang dilakukan dengan menggunakan tumit.

Seperti halnya dengan pukulan, agar tendangan itu efektif juga harus dilakukan dengan teknik "sendal pancing". Agar tidak mudah diantisipasi oleh lawan, tendangan juga tidak boleh dilakukan dengan terlebih dahulu mengambil awalan atau ancang-ancang. Yang penting untuk dijadikan sebagai catatan, sangatlah penting memperhatikan keseimbangan badan pada waktu melakukan tendangan. Pada waktu menendang posisi badan tidak boleh terlalu doyong/maju ke depan atau ke belakang. Jangan pula anda menendang terlalu tinggi melampaui kemampuan postur tubuh anda, kerana hal ini di samping akan menjadikan tendangan tidak efektif juga akan memperlemah kedudukan kaki anda yang satunya yang dijadikan sebagai tumpuan.

Tendangan yang baik merupakan koordinasi antara sikap tangan, kaki dan badan. Untuk itu maka lakukan latihan dengan perlahan-lahan terlebih dahulu, baru kemudian ditingkatkan dengan menggunakan kekuatan dan kecepatan. Agar diperoleh gerakan automatik (refleks), lakukan latihan secara rutin dan terus menerus. Untuk meningkatkan kekuatan tendangan, dapat dilakukan latihan dengan menggunakan beban. Tetapi latihan dengan menggunakan beban hanya diperbolehkan jika berat beban disesuaikan dengan kemampuan. Peragaan dan keterangan-keterangan di bawah ini menjelaskan tentang bagaimana cara melatih tendangan secara baik dan efektif.

Sikap Pasang Permulaan (Stand)
Sikap Pasang Permulaan (Stand) : Awali semua latihan tendangan dengan stand/sikap pasang seperti gambar di atas. Berdirilah dengan kuda-kuda tengah yang ringan-ringan sahaja, julurkan tangan kiri anda ke depan sementara tangan yang satunya dikepalkan dan diletakkan di depan dada, siap untuk mengantisipasi setiap gerakan dari pihak lawan.

 

Tendangan Depan

Tendangan Depan yang lazim disebut Tendangan A ialah tendangan yang dilakukan dengan posisi badan menghadap ke muka, dengan lintasan gerakan dari arah belakang ke depan. Bagian kaki yang digunakan untuk dibenturkan pada sasaran ialah hujung depan telapak kaki. Cara melatihnya : mula-mula awali dengan stand/sikap pasang seperti ditunjukkan pada peragaan di atas, tekuk dan angkatlah tinggi-tinggi lutut anda. Ikuti dengan menekuk jari-jari kaki ke atas lalu tendangkan ke depan dengan suatu gerakan menyodok dengan menggunakan hujung telapak kaki bagian depan. Pada saat hujung telapak kaki dibenturkan pada sasaran, seluruh kekuatan harus disatukan pada ujung telapak kaki bagian depan itu. Setelah ditendangkan, segera tarik kembali kaki anda seperti gerakan cemeti mengayun (spring) dan paha tetap diangkat tinggi, lalu letakkan kembali ke lantai untuk membentuk sikap pasang seperti pada waktu akan melakukan tendangan.

Pada waktu melakukan tendangan, kedua tangan harus dikepalkan dan diletakkan di samping pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar badan tetap adlam keadaan seimbang dan seluruh kekuatan dapat disalurkan. Lakukan latihan tendangan ini dengan cara menahan nafas, misalnya mula-mula menahan nafas selama 3 tendangan kemudian ditingkatkan menjadi 6 tendangan, 9 tendangan dan seterusnya.

Tendangan  Depan atau Tendangan A
Tendangan Depan/Tendangan A

Tendangan  A
Sasaran daripada tendangan depan (Tendangan A) ialah perut/ulu hati dan alat kemaluan. Jika tendangan ini digunakan untuk menyerang bahagian-bahagian tubuh lawan yang berada di luar jangkauan postur tubuh, misalnya untuk menyerang kepala, biasanya menjadi tidak efektif kerana akan kehilangan kekuatan.

 

Tendangan Belakang

Tendangan Belakang atau yang lazimnya disebut Tendangan B ialah tendangan yang dilakukan dengan posisi badan menghadap ke belakang, dengan arah lintasan tendangan dari arah depan ke belakang. Bahagian kaki yang dibenturkan pada saat melakukan tendangan ialah hujung tumit.

Cara melakukannya : Awali dengan sikap pasang/stand, kemudian tendangkan kaki anda yang di belakang ke arah depan. Lakukan tendangan ini dengan memutar tubuh ke kiri atau ke kanan (:bila kaki kiri yang ditendangkan tubuh diputar ke arah kanan dan apabila kaki kanan yang ditendangkan, tubuh diputar ke arah kiri). Pada waktu memutar tubuh, kaki yang dijadikan tumpuan harus dijinjitkan. Untuk menjaga keseimbangan tubuh, pada waktu melakukan tendangan kedua tangan harus dikepalkan dan dirapatkan erat-erat di samping pinggang.

Tendangan B
Tendangan Belakang atau Tendangan B

Agar tendangan belakang ini dapat anda lakukan dengan benar, jangan menoleh pada waktu menendang. Pandanglah lawan melalui selangkangan anda. Setelah kaki ditendangkan, segera tarik kembali kaki anda dengan gerakan emeti mengayun (spring) kemudian letakkan kembali kaki anda untuk membentuk sikap pasang seperti semula. Latihlah tendangan ini juga dengan cara menahan nafas.

 

Tendangan Samping

Tendangan Samping atau yang lazimnya disebut Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan sikap tubuh miring. bahagian kaki yang dibenturkan pada saat melakukan tendangan iaitu sisi telapak kaki atau "pedang" kaki. Cara melakukan tendangan T ini pada prinsipnya sama dengan tendangan-tendangan yang lain. Latihlah tendangan ini juga dengan cara menahan nafas.

Tendangan T
Tendangan Samping atau Tendangan T : Gunakan salah satu tangan anda untuk melindungi alat kemaluan.

 

C. TEKNIK-TEKNIK PERTAHANAN DIRI / BELAAN

Di dalam pencak silat, pertahanan diri atau Belaan diertikan sebagai usaha mempertahankan diri dari serangan-serangan lawan dengan cara menghindar, menangkis dan lain-lain, sama ada dilanjutkan mahupun tidak dilanjutkan dengan serangan ke arah tubuh lawan.

Belaan dasar pencak silat yang paling popular ialah belaan/pertahanan diri dengan cara menangkis. Terutama menangkis dengan menggunakan lengan dan menangkis dengan menggunakan lutut. Seperti halnya dengan serangan dasar, belaan dasar ini juga harus dilatih secara baik dan benar kerana akan sangat berpengaruh pada penguasaan teknik-teknik belaan di tingkat lanjutan.

Ada dua teknik utama yang harus dimengerti agar dapat melakukan tangkisan secara baik dan benar. Pertama, jika alat yang kita gunakan untuk melakukan tangkisan adalah bahagian tubuh yang keras (:lutut, siku, kepalan tangan) harus dilakukan dengan teknik benturan. Caranya iaitu dengan membenturkan alat tangkis dengan alat serang lawan, tepat pada saat serangan itu akan mendarat pada bahagian tubuh yang hendak kita lindungi. Teknik tangkisan benturan ini sangat efektif sebagai sarana pertahanan diri, kerana semakin keras serangan yang dilancarkan oleh lawan maka akan semakin parah akibat yang harus diderita oleh lawan. Falsafah para Pendekar : "BARANGSIAPA INGIN MENYAKITI DIALAH YANG AKAN KESAKITAN, BARANGSIAPA INGIN MEMBUNUH DIALAH YANG AKAN MATI."

Teknik yang kedua, jika alat yang kita gunakan untuk melakukan tangkisan adalah bahagian tubuh yang lunak ( ; lengan, telapak tangan, telapak kaki) harus dilakukan dengan teknik yang disebut "teknik tangkap bandol" atau "teknik tangkap bola". Serangan lawan tidak perlu kita tangkis dengan membenturkan alat tangkis dengan alat serang lawan, melainkan cukup dengan cara mengikuti laju alat serang lawan. Pada saat serangan itu akan mendarat/sampai di bahagian tubuh kita, laju serangan lawan kita tahan dengan kekuatan yang ringan-ringan sahaja, selanjutnya kita ikuti lagi laju serangan lawan. Dengan cara demikian maka kekuatan daripada serangan akan musnah sebelum serangan itu mencapai pada sasaran.

Teknik tangkisan tangkap bola ini juga sangat efektif sebagai sarana untuk mempertahankan diri. Dengan teknik ini lawan akan cepat lelah kerana terlalu banyak tenaga yang dibuang-buang secara sia-sia. Dibandingkan dengan teknik tangkisan benturan, teknik yang meminjam tenaga lawan ini lebih sukar untuk dilakukan. Anda yang ingin menguasai teknik ini secara sempurna harus bersedia melatihnya secara terus menerus di samping harus rajin untuk melakukan percubaan-percubaan. Keterangan dan peragaan-peragaan di bawah ini menjelaskan tentang cara melatih tangkisan-tangkisan dasar tersebut di atas.

 

1. Menangkis Pukulan Lurus

Pukulan lurus biasanya diarahkan pada dada atau muka. Untuk menangkis pukulan lurus kita dapat menggunakan salah satu lengan atau siku. Caranya iaitu dengan menekuk lengan/siku tersebut kemudian membenturkannya (dengan alat serang lawan) ke arah kiri, ke arah kanan atau ke arah atas. Tangkisan ini harus dibarengi dengan menggeser kaki dan memutar pinggang, sehingga badan tetap dalam keadaan seimbang. Tangkisan yang baik dilakukan dengan cepat, tepat pada saat alat serang lawan hampir mendarat pada sasaran.

Menangkis Pukulan Lurus
Sabetkan lengan dan siku anda tepat pada saat pukulan hampir mendarat pada sasaran, jangan terlambat atau mendahului. Putar pinggang anda dan geser kaki kanan anda sedikit ke belakang, sehingga kepalan/alat serang lawan dapat kita buang lebih jauh.

 

2. Menangkis Pukulan Bandul

Pukulan Bandul atau pukulan Saduk biasanya diarahkan ke ulu hati atau ke arah ginjal kiri dan kanan. Pukulan ini dapat ditangkis dengan menggunakan lengan bawah bahagian dalam. Caranya : lengan bawah bahagian dalam tersebut kita sabetkan ke lengan bawah bahagian dalam milik lawan, ke bawah atau ke samping depan. Gerakan menangkis harus dilakukan dengan teknik tangkap bola atau teknik tangkap bandul. Dengan teknik tersebut maka laju serangan lawan akan dapat dengan mudah dihentikan tanpa menimbulkan rasa sakit pada tangan.

Menangkis Pukulan Bandul
Pukulan Bandul merupakan pukulan jarak dekat, jangan mengambil jarak terlalu jauh agar tangkisan dapat dilakukan dengan lebih baik. Pukulkan lengan anda ke lengan lawan, putar pinggang dan condongkan kuda-kuda anda sedikit ke belakang. Tangkisan lebih aman jika dilakukan dengan jari-jari mengepal.

 

3. Menangkis Tendangan Depan

Tendangan depan biasanya diarahkan ke bahagian ulu hati/perut dan alat kemaluan. Tendangan depan atau tendangan A yang terlatih dengan baik boleh sangat membahayakan, terutama jika mengenai alat kemaluan. Tendangan ini dapat ditangkis dengan mengangkat lutut ke atas, atau dengan cara mengibaskan telapak tangan (dengan pergelangan tangan yang ditekuk) ke kiri atau kanan. Jika alat tangkis yang kita gunakan untuk menahan serangan adalah lutut, kita harus menggunakan teknik benturan. Dan jika menggunakan telapak tangan, kita harus menerapkan teknik tangkap bola.

Menangkis Tendangan Depan
Geser kaki kiri sedikit ke samping kiri, kibaskan telapak tangan anda ke betis lawan. Gerakan menangkis itu harus dilakukan tepat pada saat serangan hampir mengenai sasaran.

 

4. Menangkis Tendangan Belakang

Tendangan belakang atau Tendangan B biasanya diarahkan ke bahagian perut ke atas hingga dagu. Apabila dilakukan dengan cepat dan sempurna, tendangan ini sangat sukar diantisipasi. Akan tetapi jika dilakukan dengan sedikit terlambat, tendangan belakang ini malah boleh menjadi senjata makan tuan. Cara yang paling praktis untuk menahan tendangan belakang ialah dengan membenturkan lutut yang kita angkat ke atas dengan alat serang lawan (tumit).

Menangkis Tendangan Belakang
Angkat lutut anda tepat pada saat serangan akan mendarat pada sasaran di bahagian perut kita, bersamaan dengan itu, keprukkan kedua kepalan tangan anda. Tangkisan harus dibuat serapat mungkin sehingga benar-benar boleh melindungi tubuh kita.

 

5. Menangkis Tendangan Samping

Tendangan Samping atau Tendangan T biasanya diarahkan ke perut atau dada dan hampir tidak efektif jika tendangan ini diarahkan ke muka atau ke alat kemaluan. Meskipun demikian tendangan samping ini sebenarnya lebih sukar ditangkis dengan menggunakan tangan dan kaki. Tendangan ini lebih mudah dihindari dengan sedikit merendahkan kuda-kuda. Inipun harus langsung disusul dengan serangan bawah. Jika tidak disusul dengan serangan, maka hindaran yang kita lakukan hanya akan sia-sia bahkan boleh mencelakakan diri kita sendiri.

Dalam keadaan terjepit tendangan samping dapat kita atasi dengan menangkiskan dua lengan atau siku yang kita rapatkan (blok). Gerakan tangkisan harus dilakukan dengan teknik tangkap bola, sehingga alat tangkis kita tidak terlalu keras membentur pada alat serang lawan. Pada waktu menangkis jari-jari harus dikepalkan untuk menghindari terjadinya cedera pada pergelangan.

Menangkis Tendangan Samping
Tangkislah tendangan samping tepat pada pedang kakinya (sisi telapak kaki). Tangkisan harus dilakukan dengan teknik tangkap bola, serta dengan sedikit menggeser kaki ke belakang. Usahakan agar kepalan tangan tidak terlalu dekat dengan muka.

 

Sebagai penutup, perlu ditekankan di sini bahawa teknik-teknik serangan mahupun teknik-teknik pertahanan/belaan tidak dapat dikuasai sekadar dengan memahami teori yang diberikan. Teknk-teknik tersebut harus dilatih secara rutin dan terus menerus, sehingga dapat menghasilkan gerakan-gerakan secara automatik/spontan. Di samping itu, apabila anda konsisten dengan teknik latihan penahanan nafas, maka secara berangsur-angsur saluran tenaga dalam anda akan terbuka dan akan terbentuk pula suatu radius tenaga dalam / Aura (= pagar automatik tenaga dalam ). Pada Tahap Empat nanti, anda akan diajari bagaimana cara membuktikan kewujudan pagar tenaga dalam automatik ini.

 
Setelah anda benar-benar telah menguasai Tahap Satu ini barulah anda beralih ke Tahap Dua. Inilah kunci Kejayaan Latihan Tenaga Dalam ini.

Tahap Dua / Tahap Tiga / Tahap Empat

To The TOP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TAHAP DUA


Pengetahuan Dasar Pernafasan Tenaga Dalam / Proses Pernafasan / Teknik Pernafasan Tenaga Dalam / Teknik Pernafasan Dada / Teknik Pernafasan Perut / Teknik Pernafasan Diafragma / Pola Pernafasan Tenaga Dalam / Pola Pernafasan Segitiga Samasisi / Pola Pernafasan Segitiga Tidak Samasisi / Latihan Pernafasan Tenaga Dalam / Panduan Latihan / Tempat Latihan / Masa Latihan / Larangan / Cara Melakukan Latihan Pernafasan Tenaga Dalam
Tahap Satu / Tahap Tiga / Tahap Empat

Kekuatan tenaga dalam dapat dikategorikan sebagai TENAGA POTENSIAL, yakni tenaga yang tersimpan dalam suatu benda diam. Tenaga itu baru akan muncul apabila benda yang menyimpannya diaktifkan. Misalnya sebuah getah/blader, jika ia ditarik atau ditekan selalu akan kembali pada posisinya semula. kekuatan untuk kembali ke posisinya semula itu merupakan tenaga simpanan atau tenaga potensial. Begitu pula dengan sebuah alat pelanting (lastik), apabila kita tarik, kemudian kita lepaskan mampu melontarkan sebuah batu kerikil yang boleh memecahkan kaca jendela.

Setiap manusia dalam kesatuan fizikal dan jiwanya, merupakan benda yang menyimpan tenaga potensial. Tenaga potensial manusia yang tersimpan dalam kesatuan fizikal dan jiwanya itu dapat dibangkitkan melalui suatu proses pengolahan atau penekanan tertentu. Tenaga potensial itu dapat dibangkitkan sekurang-kurangnya melalui tiga saluran/perwujudan Chi iaitu : fizikal yang menghasilkan tenaga otot, perasaan yang menghasilkan tenaga emosi dan fikiran yang menghasilkan tenaga kehendak atau daya cipta. Dan hebatnya, manusia sebagai sumber tenaga potensial memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sumber-sumber tenaga potensial yang lainnya. Kerana tidak hanya tenaga yang dimilikinya lebih besar, manusia dapat berhubungan langsung dengan sumber daya hidup atau sumber Chi. Kemudian menghisap sebanyak-banyaknya daya hidup atau Chi itu daripadanya untuk dihimpun di dalam dirinya (:tempat untuk menghimpun daya hidup disebut CAKRA). Dengan demikian maka tenaga potensial yang boleh dilontarkan oleh manusia menjadi berlipat kali ganda.

Dalam latihan ini kita hanya akan menghadkan pada teknik membangkitkan tenaga potensial melalui saluran perasaan, yang akan menghasilkan tenaga emosi atau kekuatan tenaga dalam. Ada bermacam-macam cara untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam, antara lain adalah dengan : latihan pernafasan, berpuasa, berdzikir, menglafaz mantera/jampi, atau dengan cara menggabungkan pernafasan -puasa-dzikir dan jampi. Cara yang paling popular dan lebih dapat dipertanggungjawabkan secara rasional ialah membangkitkan kekuatan tenaga dalam dengan latihan pernafasan tanpa puasa, dzikir mahupun jampi serapah. Di samping itu, latihan pernafasan juga tidak banyak mengandung konotasi mistis-magis. Membangkitkan kekuatan tenaga dalam dengan pernafasan bahkan juga boleh meningkatkan kesihatan dan kecergasan.

Kecuali untuk mereka yang ingin belajar sendiri, sesi latihan ini dipersiapkan agar dapat dipelajari oleh sesiapa sahaja tanpa harus memaksakan agama dan kepercayaan masing-masing. Oleh kerana itulah maka cara membangkitkan tenaga dalam dengan pernafasan tanpa puasa, dzikir dan melafaz jampi, menjadi pilihan yang paling tepat untuk disajikan dalam latihan ini. Puasa, dzikir dan mantera, sebenarnya hanyalah merupakan sarana penunjang. Yang terpenting dan pertama sekali harus dilakukan ialah, melatih kesedaran akan adanya suatu kekuatan daya hidup yang dikurniakan oleh Tuhan kepada manusia dalam bentuk unsur-unsur hidup, sifat-sifat hidup dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu melalui suatu imej ditingkatkan keberadaannya. Jika hal itu sudah terlatih dengan baik maka apa sahaja yang telah dicipta (kehendak), dirasa (dibatin) dan dilakukan dengan rasa-nya, secara automatis akan menjadi doa, menjadi mantera/jampi dan menimbulkan suatu daya atau kekuatan.

 

A. PENGETAHUAN DASAR PERNAFASAN TENAGA DALAM

Untuk memperoleh tenaga otot orang perlu makan dan makanan tersebut terlebih dahulu harus dioksidasi dengan oksigen yang berasal dari udara di sekeliling kita. Proses oksidasi makanan terjadi di dalam sel tubuh, dan akan menghasilkan tenaga yang akan digunakan untuk memanaskan tubuh, kerja otot dan kegiatan alat-alat tubuh lainnya. Selain menghasilkan tenaga, proses oksidasi ini juga menghasilkan air dan karbon dioksida sebagai zat-zat sisa yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Untuk keperluan oksidasi tersebut orang cukup melakukan pernafasan biasa, seperti yang dilakukan oleh makhluk-nakhluk darat yang lain. Akan tetapi untuk memperoleh tenaga emosi/kekuatan tenaga dalam, orang harus melakukan suatu pernafasan yang tidak biasa yang juga disebut pernafasan tenaga dalam. Sebelum lebih banyak kita berbicara tentang latihan pernafasan tenaga dalam, pengetahuan-pengetahuan di bawah ini harus difahami.

 

1. Proses Pernafasan

Alat-alat pernafasan manusia berfungsi memasukkan udara yang mengandungi oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandungi karbon dioksida dan wap air. Saluran pernafasan terdiri atas: rongga hidung/mulut, pangkal tenggorokan (laring), tenggorokan (trakea) dan paru-paru (pulmo) yang terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dibatasi oleh tulang rusuk dan diafragma. Diafragma merupakan sekat yang membatasi rongga dada dengan rongga perut, posisinya melengkung ke atas dan sifatnya elastis (lihat gambar).

Organ Pernafasan
Gambar: Organ Saluran Pernafasan

Bernafas meliputi tiga proses, iaitu: menarik/menghirup nafas, menahan nafas dan mengeluarkan/menghembuskan nafas. Keluar-masuknya udara dari dan ke dalam paru-paru disebabkan kerana perubahan volume dari rongga dada. Mengembang dan mengecilnya rongga dada disebabkan kerana berkontraksinya dan mengendurnya otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk yang juga dibantu oleh kontraksi otot perut.

Pada waktu menarik nafas, otot diafragma berkontraksi. Pada mulanya kedududkan diafragma melengkung ke atas sekarang menjadi lurus atau mendatar sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernafasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernafasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernafasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru yang ditandai dengan mengembangnya paru-paru.

Sebaliknya, pengeluaran nafas disebabkan kerana melemasnya otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma kembali menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanan dalam rongga dada itu naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melalui saluran pernafasan dan akhirnya keluar dari rongga hidung/mulut.

Sedangkan menahan nafas merupakan keadaan di mana kita mempertahankan paru-paru (beberapa saat) dalam keadaan penuh dengan udara atau sebaliknya sama sekali tanpa udara. Sama ada menghirup/menghisap, menahan mahupun menghembuskan nafas, mempunyai kegunaan yang berbeza-beza di dalam ilmu tenaga dalam. Mengenai hal ini akan diterangkan dalam Tahap Tiga kelak.

 

2. Teknik Pernafasan Tenaga Dalam

Pada dasarnya teknik pernafasan tenaga dalam itu dibahagi menjadi tiga, iaitu:

a. Teknik Pernafasan Dada

b. Teknik Pernafasan Perut, dan

c. Teknik Pernafasan Diafragma.

Di dalam praktik ada aliran perguruan tenaga dalam yang hanya memberikan teknik pernafasan dada sahaja, teknik pernafasan perut sahaja, teknik pernafasan diafragma sahaja, atau ketiga-tiganya sekaligus. Apabila orang melatih tenaga dalam dengan teknik pernafasan dada, maka sentral/pusat getar dari kekuatan tenaga dalamnya kelak akan berpusat di dalam dada. Begitu pula jika kita melatihnya dengan teknik pernafasan perut, pusat getar dari kekuatan tenaga dalam kita akan terpusat pada perut. Dan apabila kita melatihnya dengan teknik pernafasan diafragma, maka pusat getar kekuatan tenaga dalam kita akan berpusat pada perut dan dada. Di dalam latihan ini, ketiga teknik pernafasan tersebut akan dilatih secara khusus satu demi satu.

Teknik Pernafasan Dada :- DADA

Teknik Pernafasan Perut :- PERUT

Teknik Pernafasan Diafragma :- PERUT & DADA

Teknik Pernafasan Dada

Teknik pernafasan dada ini dilakukan apabila pada waktu menarik nafas ke dalam paru-paru dan menghembuskan nafas dari dalam paru-paru, yang berkontraksi (dikembang-kempiskan) hanya otot difragma, otot-otot rusuk dan rongga dada. Pada teknik ini otot-otot perut sama sekali tidak ikut berkontraksi (perhatikan gambar di bawah):

Pernafasan Dada
Pernafaasan Dada

 

Teknik Pernafasan Perut

Teknik pernafasan perut ini kebalikan dengan teknik pernafasan dada. Teknik pernafasan ini dilakukan apabila pada waktu menarik nafas dan mengeluarkan nafas, ke dalam dan dari paru-paru, hanya otot-otot perut yang berkontraksi. Sedangkan otot-otot rusuk, diafragma dan rongga dada sama sekali tidak ikut berkontraksi ( = tidak ikut mengembang dan mengempis).

Untuk membezakan antara teknik pernafasan dada dan teknik pernafasan perut, cubalah anda berdiri dan ambillah nafas dalam-dalam kemudian tekan pernafasan anda ke bawah pusar. Tahanlah beberapa saat di sana dan cubalah untuk berkata-kata. Apabila kata-kata anda boleh terdengar dengan cukup jelas tanpa harus mengubah posisi kontraksi otot-otot perut, bererti anda telah melakukan pernafasan perut dengan betul.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini:

Pernafasan Perut
Gambar: Pernafasan Perut

 

c. Teknik Pernafasan Diafragma

Teknik pernafasan diafragma ini merupakan kombinasi antara pernafasan perut dan pernafasan dada. Pada waktu menarik dan mengeluarkan nafas ke dalam dan dari paru-paru, sama ada diafragma, otot-otot rusuk, rongga dada mahupun otot-otot perut berkontraksi secara bersama-sama. Jika kita rasakan seolah-olah udara tidak hanya masuk ke dalam paru-paru tetapi juga ke dalam perut.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini:

Pernafasan Diafragma
Pernafasan Diafragma

 

3. Pola Pernafasan Tenaga Dalam

Teknik-teknik pernafasan di atas ( : teknik pernafasan dada, perut dan diafragma), harus dilakukan dengan pola pernafasan yang sudah ditentukan. Pada prinsipnya pola pernafasan itu ada dua jenis, iaitu : Pola Pernafasan Segitiga Samasisi dan Pola Pernafasan Segitiga Tidak Samasisi. Kedua pola pernafasan tersebut mempunyai kegunaan dan tujuan yang berbeza. Pola pernafasan Segitiga Samasisi digunakan untuk keperluan bermeditasi, sedangkan pola pernafasan Segitiga Tidak Samasisi untuk menghimpun/mengumpul dan membangkitkan kekuatan tenaga dalam.

Akan tetapi di dalam praktik, ada perguruan tenaga dalam yang menggunakan pola pernafasan segitiga samasisi untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam. Hasilnya tentu sahaja kurang memuaskan. Dan hal itulah barangkali yang menyebabkan kenapa kekuatan tenaga dalam antara perguruan yang satu berbeza dengan yang lain.

a. Pola Pernafasan Segitiga Samasisi

Yang dimaksudkan dengan pola pernafasan segitiga samasisi iaitu suatu pola bernafas yang mengandung muatan masa/kiraan yang sama antara menghirup, menahan, dan menghembuskan nafas. Apabila pada saat menghirup nafas menggunakan masa atau kiraan selama 10 saat, menahan nafas harus dilakukan selama 10 saat dan begitu pula pada masa menghembuskan nafas. Proses menghirup nafas harus dilakukan dengan melalui hidung, menahan nafas (boleh di: dada, perut atau diafragma), dan menghembuskan nafas juga harus melalui hidung. Pola pernafasan Segitiga Samasisi tersebut dapat digambarkan dengan ilustrasi seperti di bawah :

Pola Pernafasan Segitiga Samasisi
Gambar: Pola Pernafasan Segitiga Samasisi

Waktu yang digunakan untuk menghirup, menahan, dan mengeluarkan nafas, tidak boleh langsung ke 10 saat. tetapi harus ditingkatkan setahap demi setahap, mulai dari saat yang pertama. Begitu pula pada waktu akan mengakhiri pernafasan juga harus diturunkan sesaat demi sesaat. Pola pernafasan Segitiga Samasisi ini digunakan untuk bermeditasi bukan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam dan oleh kerana itu maka tidak akan diajar dalam latihan ini.

 

b. Pola Pernafasan Segitiga Tidak Samasisi

Pola pernafasan Segitiga Tidak Samasisi, iaitu suatu pola bernafas yang juga terdiri dari proses menghirup, menahan, dan menghembuskan nafas, namun muatan masa/kiraan yang digunakan untuk ketiga proses ( : menghirup, menahan dan menghembuskan) tersebut tidak sama. Oleh kerana pola pernafasan ini digunakan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam pada tenaga getar ( : pusat tenaga atau Cakra), maka penekanan adalah pada lamanya menahan nafas. Peningkatan kiraan hanya dibenarkan dalam proses menahan nafas, sedangkan proses menghirup dan menghembuskan nafas -- tidak. Lamanya menghirup nafas dan mengeluarkan nafas akan disesuaikan secara automatik pada lamanya menahan nafas.

Perhatikan ilustrasi berikut:

Pola Pernafasan Segitiga Tidak Samasisi
Gambar: Pola Pernafasan Segitiga Tidak Samasisi

Lamanya menahan nafas pada pola pernafasan tersebut tidak boleh dikira langsung ke kiraan/saat yang ke-10. Melainkan harus ditingkatkan setahap demi setahap, mulai dari kiraan/saat yang pertama. Begitu pula setelah sampai pada kiraan yang tinggi dan kita sudah tidak kuat untuk meningkatkannya lagi, kita harus menurunkan juga sesaat demi sesaat. Hal ini dimaksudkan agar paru-paru dan jantung tidak mendapat beban kerja secara mendadak. Jika latihan tadi dilakukan secara konsisten, besar sekali pengaruhnya bagi kesihatan kedua organ vital tersebut.

Catatan :

-- menghirup nafas dan menghembuskan nafas, sama ada pada pola pernafasan Segitiga Samasisi mahupun Tidak Samasisi harus dilakukan dengan melalui hidung. Begitu pula pada waktu menggira/menghitung lamanya menghirup, menahan dan menghembuskan nafas harus dilakukan dengan dibatin (dalam hati), tidak boleh diucapkan dengan kata-kata. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kontraksi otot pada waktu melakukan pernafasan, kerana gerakan sekecil apapun (kecuali rongga hidung dan otot-otot yang menyokong proses pernafasan yang terdapat di bahagian dada dan perut) akan mengurangi tingkat efektivitas/keberkesanan pernafasan. Khususnya pernafasan untuk membangkitkan tenaga dalam.

 

B. LATIHAN PERNAFASAN TENAGA DALAM

Latihan pernafasan tenaga dalam yang akan diajarkan di dalam sesi latihan ini meliputi : teknik pernafasan dada, teknik pernafasan perut dan teknik pernafasan diafragma. Ketiga-tiga teknik pernafasan tersebut dilakukan secara berurutan, dengan menggunakan pola pernafasan Segitiga Tidak Samasisi.

1. Panduan Latihan

Panduan-panduan latihan di bawah ini harus anda perhatikan, agar anda dapat melakukan pernafasan dengan benar, efektif dan dapat memberi pengaruh positif bagi kesihatan fizikal mahupun mental anda.

a. Latihan pernafasan tenaga dalam yang akan diberikan dalam sesi latihan ini harus dilakukan setelah terlebih dahulu anda melakukan gerakan-gerakan pemanasan. paling ideal jika dilakukan setelah melakukan latihan dasar-dasar pertahanan diri tenaga dalam.

b. Tempat Latihan

Latihan harus dilakukan di tempat yang terbuka, tidak tercemar oleh pencemaran udara dan jauh dari kesibukan. Latihan dapat pula dilakukan di tempat tertutup asalkan banyak udara yang boleh masuk.

Latihan harus dilakukan di atas tanah atau lantai dan tidak diperkenankan menggunakan sebarang alas. Lebih baik jika anda melakukan dengan tanpa menggenakan baju (misalnya, cukup memakai seluar pendek), sehingga dengan demikian badan anda akan berhubungan langsung dengan udara dan tanah/lantai.

c. Masa Latihan :

Pagi :- ( 07.00 pagi sehingga 09.00 pagi )

Petang :- ( 03.00 petang sehingga 05.00 petang )

Malam :- (10.00 malam sehingga 03.30 subuh )

d. Larangan :

Latihan tidak boleh dilakukan dalam keadaan perut kenyang atau sebaliknya dalam keadaan perut kosong sama sekali. Kerana hal ini dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan.

Latihan tidak boleh dilakukan di luar waktu-waktu yang telah ditentukan di atas, kerana boleh memberi efek/pengaruh yang tidak baik bagi kesihatan fizikal dan mental.

Latihan tidak boleh dilakukan pada waktu cuaca buruk, misalnya pada saat matahari terik, saat mendung, hujan dan banyak guruh.

Pada waktu melakukan latihan, semua indera anda akan menjadi sangat sensitif. Jangan sampai anda disentuh atau diganggu orang lain, kerana boleh menimbulkan gangguan pada sistem saraf anda. Maka jika anda melakukan latihan di tempat terbuka sebaiknya ditunggui oleh orang lain. Dan jika melakukan latihan di dalam ruangan/bilik sebaiknya ruangan itu dikunci.

Pada waktu melakukan pernafasan dilarang "kentut", membuka mata, menggerakkan anggota tubuh dan menghirup atau mengeluarkan nafas ebelum sampai pada waktunya. Jika larangan-larangan itu anda abaikan, maka tenaga dalam anda akan "bocor" dan latihan pernafasan anda menjadi tidak efektif.

Bagi mereka yang memiliki penyakit jantung sebaiknya berjumpalah dulu dengan doktor, sebelum melakukan pernafasan tenaga dalam.

2. Cara Melakukan Latihan Pernafasan Tenaga Dalam

Lakukan latihan pernafasan tenaga dalam secara berurutan sesuai dengan urutan gambar-peragaan dan keterangan-keterangan di bawah ini :

a). Berbaringlah di atas lantai, tanpa alas dan tanpa bantal. Letakkan kedua belah tangan anda lurus dengan kaki, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Pusatkan konsentrasi, singkirkan untuk sementara semua keruwetan dan tekanan hidup dari fikiran mahupun perasaan anda. Aturlah pernafasan anda se-selesa mungkin sehingga anda dapat melakukan sikap yang pertama ini tanpa tekanan apapun.

cara baring
Berbaring dengan se-rileks mungkin, semua ketegangan fizikal mahupun mental harus dilepaskan/dikendurkan. Posisi tangan dan kaki harus ditempatkan secara automatik.

b). Pejamkan mata (ringan-ringan sahaja), kemudian berdoalah kepada Tuhan untuk meminta kekuatan lahir dan batin. Doa boleh dengan cukup di batin (diucapkan dalam hati) atau diucapkan dengan kata-kata.

c). Sekarang mulailah mengambil nafas melalui hidung, tahan di dada selama 1 kiraan ( : 1 saat). Kemudian keluarkan perlahan-lahan juga melalui hidung. Langsung ambil nafas lagi melalui hidung, tahan di dada selama 2 kiraan. Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui hidung. lakukan pernafasan tersebut dengan meningkatkan kiraannya satu demi satu hingga mencapai pada kiraan yang tidak terbatas/terhad. Setelah mencapai pada suatu kiraan tertentu dan anda merasa sudah terlalu berat, maka turunkan kembali pernafasan satu demi satu dari atas hingga sampai pada kiraan satu.

tangga kiraan
Meningkatkan kiraan dan menurunkan kiraan harus dilakukan setahap demi setahap, tidak boleh sekaligus.

Pada saat menghirup nafas, anda harus merasakan seolah-olah menghisap daya hidup atau Chi dari alam. Pada saat menahan nafas, anda harus merasakan seolah-olah daya hidup yang telah diserap itu terhimpun di dalam dada. Dan semasa mengeluarkan nafas, anda harus merasakan seolah-olah daya hidup itu anda sebarkan ke seluruh bahagian tubuh anda. Rasakan adanya suatu sensasi dari perasaan yang teramat nyaman di segenap tubuh anda, yang seolah-olah mengalir bersama dengan hembusan nafas yang keluar dari dalam hidung.

d). Setelah selesai menurunkan kiraan pernafasan hingga ke kiraan 1, sekarang ambil nafas lagi melalui hidung, tekan dan tahan pernafasan itu di bawah pusar/pusat selama 1 kiraan. Kemudian keluarkan perlahan-lahan juga melalui hidung, langsung ambil nafas lagi melalui hidung, tekan dan tahan di bawah pusar selama 2 kiraan kemudian dikeluarkan. Begitu seterusnya dengan meningkatkan kiraan seperti pada waktu melakukan pernafasan dada tersebut di atas.

Pada waktu menghirup nafas, anda juga harus merasakan seolah-olah menghirup daya hidup atau Chi dari alam bebas. Namun pada waktu menahan nafas daya hidup atau Chi yang telah anda serap tidak dihimpun di dalam dada melainkan di dalam perut (tepatnya kira-kira 10 cm di bawah pusar). Pada waktu mengeluarkan nafas, daya hidup harus dirasakan mengalir ke segenap bahagian tubuh anda.

e). Sesudah pernafasan perut selesai, lakukan dengan cara yang sama untuk pernafasan diafragma.

f). Dan setelah melakukan pernafasan diafragma, latihan pernafasan tenaga dalam ini dapat diakhiri dengan bersyukur kepada Tuhan lalu meraupkan kedua telapak tangan ke muka. Bersamaan dengan itu, anda harus membuka mata perlahan-lahan, yang bererti semua rangkaian latihan pernafasan anda sudah selesai.

Dengan melakukan teknik pernafasan dada, perut dan teknik pernafasan diafragma tersebut maka di samping pintu gerbang sumber kekuatan tenaga dalam anda telah terbuka, anda juga telah memiliki cadangan kekuatan tenaga dalam yang tidak kecil jumlahnya. Tentu sahaja jika latihan pernafasan tersebut dilakukan secara rutin dan terus menerus. Persoalan berikutnya yang masih harus anda selesaikan iaitu bagaimana cara menyalurkan/melontarkan kekuatan tenaga dalam yang telah anda kuasai untuk keperluan-keperluan yang baik dan membina/konstruktif.


Setelah anda benar-benar telah menguasai Tahap Satu ini barulah anda beralih ke Tahap Dua. Inilah kunci Kejayaan Latihan Tenaga Dalam ini.
 

Tahap Satu / Tahap Tiga / Tahap Empat

To The TOP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TAHAP TIGA


Teknik Dasar Melaontarkan Kekuatan Tenaga Dalam / Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tolak / Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tarik / Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tahan / Syarat-syarat Utama / Syarat-syarat Penunjang / Jurus SATU : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Formasi Gerakan / Jurus DUA : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Gerakan 3 / Langkah Silang / Gerakan 4 / Jurus TIGA : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Gerakan 3 / Gerakan 4 / Jurus EMPAT : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Gerakan 3 / Gerakan 4 / Jurus LIMA : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Gerakan 3 / Gerakan 4 / Gerakan 5 / Gerakan 6 / Gerakan 7 / Gerakan 8 / Jurus ENAM : Gerakan 1 / Gerakan 2 / Gerakan 3 / Gerakan 4

Tahap Satu / Tahap Dua / Tahap Empat


Kekuatan tenaga dalam boleh dilontarkan sama ada dengan sokongan/bantuan fizikal mahupun tanpa sokongan/bantuan fizikal. Melontarkan kekuatan dengan sokongan fizikal, menggunakan suatu perangkat yang disebut Jurus Tenaga Dalam. Dan jika tanpa sokongan fizikal, perangkat yang digunakan ialah apa yang disebut dengan Visualisasi ( = menggambarkan/membayangkan keadaan yang sebenarnya dengan perasaan ).

Sama ada dengan sokongan fizikal mahupun tanpa sokongan fizikal, kekuatan tenaga dalam hanya boleh dilontarkan/ditunjukkan apabila ada rangsangan ( berupa: serangan yang dilandasi dengan amarah, perasaan benci dan maksud-maksud lain yang bersifat jahat/merosak), yang datang dari luar.

Latihan melontarkan kekuatan tenaga dalam yang akan diberikan di dalam seri latihan ini terutama ditekankan pada latihan melontarkan dengan menggunakan perangkat Jurus-jurus tenaga dalam. Kerana selain daripada menyihatkan cara ini juga lebih mudah dan efektif. Sesiapa sahaja yang belajar tenaga dalam mulai dari "kosong" ( sama ada dengan Guru mahupun tanpa Guru), anda disarankan terlebih dahulu mempelajari jurus-jurus tenaga dalam sebelum mempelajari cara-cara Visualisasi. Cara-cara pelontaran tenaga dalam dengan Visualisasi memerlukan Prakondisi yang lebih sukar, dan biasanya hanya boleh dilakukan oleh mereka yang telah menguasai tenaga dalam di tingkat yang lebih tinggi.

Akan tetapi sebagai latihan (dan berdasarkan pengalaman praktikal, hasilnya ternyata lebih memuaskan), latihan-latihan jurus tenaga dalam yang akan diberikan dalam seri latihan ini sedikit-banyak akan dipadukan dengan penggunaan cara-cara visualisasi. Untuk itu, pelajari terlebih dahulu dasar-dasar pengetahuan berikut.

 

A. TEKNIK DASAR MELONTARKAN KEKUATAN TENAGA DALAM

Teknik dasar melontarkan kekuatan tenaga dalam pada prinsipnya ada tiga jenis, iaitu:

1. Teknik melontarkan kekuatan tenaga dalam dengan menggunakan NAFAS TOLAK/LONTAR.

2. Teknik melontarkan kekuatan tenaga dalam dengan menggunakan NAFAS TARIK/HISAP, dan

3. Teknik melontarkan kekuatan tenaga dalam dengan menggunakan NAFAS TAHAN.

Ketiga teknik dasar pelontaran tenaga dalam tersebut harus difahami sebelum anda mempelajari jurus-jurus tenaga dalam. Kenapa begitu? Kerana jurus-jurus tenaga dalam pada prinsipnya merupakan penerapan dari ketiga teknik dasar tersebut yang diwujudkan dalam suatu rangkaian gerakan.

Kecuali teknik-teknik dasar pelontaran tenaga dalam, anda juga harus mengetahui syarat-syarat ( prakondisi ) yang harus dipenuhi agar teknik-teknik dasar tersebut dapat digunakan untuk melontarkan kekuatan tenaga dalam. Dengan mengetahui pelajaran-pelajaran dasar tersebut, diharapkan para Pelatih tidak hanya melatih gerakan-gerakan jurus tenaga dalam sekadar pelajaran oleh keperluan belakan. Melainkan lebih dari itu, Pelatih dapat merasakan aliran-aliran tenaga/energi yang masuk dan terpancar melalui pernafasan dan gerakan-gerakan.

 

1. Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tolak.

Teknik melontarkan tenaga dalam dengan Nafas Tolak ini dilakukan dengan cara: mengambil nafas melalui hidung dengan lembut dan menghembuskannya ( juga melalui hidung ) dengan keras/kuat. Teknik nafas tolak ini digunakan untuk melakukan serangan dari jarak jauh dan melemparkan lawan ke belakang. Teknik nafas tolak ini bersifat merosak/menghancurkan, apabila digunakan dengan menggunakan jurus-jurus tenaga dalam yang berbahaya boleh menimbulkan luka dalam pada lawan. Apabila digunakan dalam perawatan, teknik nafas tolak ini juga boleh digunakan untuk menghancurkan/membunuh penyakit.

 

2. Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tarik

Teknik melontarkan tenaga dalam dengan Nafas Tarik ini dilakukan dengan cara : mengambil nafas melalui hidung dengan keras/kuat dan menghembuskannya ( juga melalui hidung ) dengan perlahan-lahan atau lembut. Teknik nafas tarik ini digunakan untuk menarik lawan atau objek sehingga lawan atau objek tersebut bergerak ke arah kita tanpa kendali/kontrol. Di dalam praktik perawatan, teknik ini digunakan untuk menyedut penyakit (: energi penyakit yang bersifat merosak ) dari dalam tubuh orang yang sakit. Teknik ini biasanya digunakan setelah penyakit si pesakit dihancurkan dengan menggunakan teknik nafas tolak ( penyakit dihancurkan terlebih dahulu ).

 

3. Teknik Melontarkan Tenaga Dalam Dengan Nafas Tahan

Teknik melontarkan tenaga dalam dengan Nafas Tahan ini dilakukan dengan cara : menarik/mengambil nafas melalui hidung dengan keras/kuat kemudian menahannya pada pusat getar ( di perut atau dada ) dengan mengeraskan pusat getar tersebut. Teknik nafas tahan ini digunakan untuk membentuk perisai/benteng di sekeliling tubuh, sehingga serangan yang dilancarkan oleh lawan tidak akan sampai pada sasaran. Teknik nafas tahan ini bersifat defensif dan akan memberi kesan kekebalan pada tubuh. Serangan lawan yang dilancarkan tanpa emosi dan mengenai tubuh kita, harus kita hadapi dengan menggunakan teknik nafas tahan ini sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.

 

Ketiga teknik dasar pelontaran tenaga dalam tersebut hanya boleh dilakukan secara baik apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar ketiga teknik tersebut dapat diterapkan secara baik, iaitu : syarat utama dan syarat penunjang.

 

Syarat-syarat Utama :

 

Dari penjelasan-penjelasan tersebut jelaslah bahawa syarat-syarat penunjang mempunyai nilai yang positif yang boleh membantu konsentrasi, keyakinan mahupun visualisasi. Syarat-syarat penunjang tersebut sifatnya subjektif dan perguruan-centris, masing-masing perguruan tenaga dalam mempunyai pelajaran dan tata cara yang berbeza-beza. Dan agar tidak mengurangi nilai "keumuman" sesi latihan ini maka ketiga syarat penunjang tersebut sengaja tidak diberikan di dalam sesi latihan ini. Walau bagaimanapun, dijamin bahawa kesahihan daripada pelajaran ilmu tenaga dalam dalam sesi latihan ini tidak di bawah mana-mana ilmu tenaga dalam yang menggunakan mantera, doa mahupun kata-kata.

 


B. LATIHAN JURUS-JURUS TENAGA DALAM

 

Jurus tenaga dalam adalah rangkaian gerakan yang dijalankan menurut arah, pola dan cara melangkah tertentu yang ada di dalam ilmu tenaga dalam. Gerakan-gerakan yang dirangkaikan di dalam jurus tenaga dalam tidak disiapkan untuk menghadapi hubungan/kontak langsung dengan serangan fizikal dari pihak lawan. Akan tetapi lebih ditekankan sebagai latihan guna mempersiapkan fizikal agar dapat dijadikan sebagai sarana yang baik dalam pengungkapan/pelontaran kekuatan tenaga dalam. Dengan jurus-jurus tenaga dalam, fizikal diberi latihan yang mengarah kepada terbukanya saluran tenaga dalam melalui fizikal.

 
Jurus Satu

 

Jurus Satu merupakan jurus untuk membentuk benteng atau pagar tenaga dalam. Dengan jurus ini, maka di sekeliling tubuh anda akan terbentuk suatu pancaran tenaga dalam ( aura ) yang akan melindungi diri anda dari serangan yang bersifat jahat dan destruktif/merosak. Radius tenaga dalam yang boleh ditimbulkan dengan memperagakan jurus yang pertama ini, tebal-nipisnya sangat bergantung pada keberkesanan latihan anda.

Jurus yang pertama ini berfungsi untuk pertahanan diri ( defensif ), dilakukan dengan menggunakan TEKNIK NAFAS TAHAN. Dalam radius tertentu, lawan yang menyerang dari berbagai arah tidak akan mampu mendekati anda. Setiap kali hendak mendekat ia akan terdorong atau terpental/terpelanting ke belakang. Bahkan jika tenaga dalam yang kita miliki terlalu kuat, ia akan langsung terpelanting ke tanah dan pengsan. Perhatikan cara melatihnya pada peragaan-peragaan di bawah ini :

Gerakan / Kiraan 1

Gerakan / Kiraan 1 :

Berdirilah dengan tegap, kaki rapat. Tarik nafas dengan keras melalui hidung dan tahanlah di dalam dada. Bersamaan dengan itu, letakkan tangan kiri di depan dada dengan hujung-hujung jarinya menghadap ke atas, manakala tangan kanan dirapatkan/ditempelkan rapat-rapat di samping/sisi pinggang ( perhatikan gambar Gerakan 1 ). Pada saat melakukan gerakan tersebut, seluruh kekuatan harus dipusatkan pada perut, dada dan kedua belah tangan anda. Pertahankan/kekalkan posisi demikian selama 8 ( lapan saat ), kemudian keluarkan nafas dengan lembut melalui hidung.

 

Gerakan / Kiraan 2 :

Ambil nafas dengan keras melalui hidung dan tahanlah di dalam dada. Bersamaan dengan itu balikkan badan anda ke kanan ( seperti orang sedang kawat/berbaris ), dan buatlah gerakan seperti pada gerakan/kiraan 1. tetapi posisi tangan harus dibalik, tangan kanan diletakkan di depan dada sedangkan tangan kiri di sisi pinggang. Pertahankan posisi demikian selama 8 saat, lalu keluarkan nafas dengan perlahan-lahan melalui hidung.

Formasi jurus 1 adalah membentuk gerakan empat penjuru/mata angin, dilakukan dengan 4 kali kiraan dengan gerakan dari arah kiri ke kanan. Apabila pada kiraan 1 anda menghadap ke sebelah selatan maka pada kiraan 1 anda menghadap ke sebelah barat. Pada kiraan 3 anda menghadap ke utara dan pada kiraan 4 anda menghadap ke sebelah timur. Pada kiraan 1, anda kembali menghadap ke sebelah selatan. Gerakan/kiraan 1 sama dengan gerakan kiraan 3, dan gerakan kiraan 2 sama dengan gerakan kiraan 4. Perhatikan gambar di bawah:

Formasi gerakan se-arah dengan pusingan jam, merupakan putaran alam yang boleh menimbulkan suatu kekuatan dan tenaga.

 


Jurus Dua

 

Jurus Dua merupakan jurus dorong, jurus untuk melontarkan kekuatan tenaga dalam melalui satu tangan. Lawan yang terkena serangan jurus ini akan terpental ke belakang. Bahkan jika tenaga dalam yang kita miliki terlalu kuat dan lawan menyerang dengan emosi yang tinggi, lawan akan terdorong dengan keras dan langsung pengsan. Jurus ini dilakukan dengan TEKNIK NAFAS TOLAK, dan terdiri dari 4 gerakan atau kiraan. Perhatikan cara melakukannya pada peragaan-peragaan di bawah ini:

Gerakan / Kiraan 1

 

Gerakan / Kiraan 1 :

Berdirilah dengan tegap dan kaki rapat, seperti ketika akan mengawali jurus satu. Kemudian ambil nafas yang dalam dengan perlahan melalui hidung dan tahanlah di dalam dada. Bersamaan dengan itu, buatlah posisi kuda-kuda tengan (ongkong-ongkong) dan letakkan kedua tangan di samping pinggang. Tarik kedua tangan anda itu ke belakang bersama dengan tarikan nafas, pergelangan tangan harus menempel/rapat pada pinggang dan hujung-hujung jari menghadap ke bawah. (Perhatikan gambar di atas ).

 

Gerakan / Kiraan 2

 

Gerakan / Kiraan 2 :

Geser kaki kiri anda dan dorongkan telapak tangan anda ke depan. Bersamaan dengan itu, hembuskan nafas anda dengan keras melalui hidung. Pada saat melakukan gerakan dan pernafasan tersebut, anda harus menggambarkan/merasakan seolah-olah tenaga dalam anda terpancar melalui telapak tangan kiri.

Catatan : Untuk menguatkan pusat getar, pada saat melakukan gerakan/kiraan 2 ini maka perut, dada dan tangan kanan harus dikeraskan. Ini boleh dibantu dengan menempelkan tangan kanan keras-keras pada perut.

 

Gerakan / Kiraan 3 :

Ambil nafas lagi perlahan-lahan dan dalam melalui hidung, bersamaan dengan itu geser kaki kanan ke depan untuk membentuk posisi seperti pada posisi kiraan 1.

Perhatian :

Pada waktu menggeser kaki ke depan, kaki harus tetap menempel pada tanah/lantai ( tidak boleh diangkat ). Geseran kaki ke depan harus dilakukan dengan gerakan silang, tidak lurus. Perhatikan skets di bawah ini :

Langkah Silang

 

Gerakan / Kiraan 4

 

Gerakan / Kiraan 4 :

Geser kaki kanan ke depan dan dorongkan telapak tangan kanan anda searah dengan langkah kaki kanan anda. Bersamaan dengan itu, hembuskan nafas anda dengan keras melalui hidung dan gambarkan/rasakan seolah-olah tenaga dalam terpancar melalui telapak tangan kanan. Tempelkan tangan kiri di depan perut dan keraskan dada, perut serta tangan seperti pada waktu melakukan gerakan kiraan 2.
 


Jurus Tiga

 

Pada prinsipnya jurus tiga sama dengan jurus dua. Perbezaannya, jika jurus dua merupakan cara untuk melontarkan tenaga dalam melalui satu tangan maka jurus tiga menggunakan dua tangan sekaligus. Sehingga kekuatan yang boleh ditimbulkan oleh jurus tiga ini lebih besar daripada jurus yang kedua. Perhatikan cara melakukannya pada peragaan-peragaan di bawah :

 

Gerakan / Kiraan 1

 

Gerakan / Kiraan 1 :

Awali jurus tiga dengan berdiri tegap, kaki rapat dan kedua tangan lurus di samping/sisi pinggang ( sikap sempurna ). Ambil nafas perlahan-lahan dan dalam melalui hidung dan tahanlah di dalam dada. Bersamaan dengan itu, geserlah kaki ke samping untuk membuat posisi kuda-kuda tengah (ongkong-ongkong). Silangkan kedua tangan di depan dada seperti nampak pada gambar di atas.

 

Gerakan / Kiraan 2

 Gerakan / Kiraan 2 :

Langkah/geser kaki kiri ke depan dan dorongkan kedua telapak tangan searah dengan langkah anda. Bersamaan dengan itu, hembuskan nafas anda dengan keras melalui hidung dan bayangkan seolah-olah kekuatan tenaga dalam anda terpancar melalui kedua telapak tangan. Dada, perut dan kedua tangan harus dikeraskan.

 

Gerakan / Kiraan 3 :

Ambil nafas lagi dengan perlahan dan dalam melalui hidung, bersamaan dengan itu, langkahkan/geser kaki kanan ke depan untuk membentuk posisi seperti posisi pada kiraan 1.

Gerakan / Kiraan 4

 

Gerakan / Kiraan 4 :

Geser/langkahkan kaki kanan ke depan dan dorongkan kedua telapak tangan searah dengan langkah anda. Bersamaan dengan itu, lakukan tata cara seperti pada gerakan / kiraan yang ke-2 di atas. Jurus tiga ini diakhiri dengan sikap seperti pada waktu akan mengawali jurus.

 


Jurus Empat

 

Jurus Empat merupakan kebalikan dari jurus Tiga. Jurus ini berfungsi untuk menarik objek agar mendekat ke arah kita. Dilakukan dengan menggunakan TEKNIK NAFAS TARIK. Lawan yang terkena sedutan jurus ini, tubuhnya akan tertarik dan terhuyung-huyung ke depan ( ke arah kita ) tanpa kendali/kontrol.

Oleh kerana jurus Empat ini bersifat menarik, maka hanya boleh digunakan apabila jarak lawan cukup jauh misalnya untuk menarik pencuri yang melarikan diri. Jurus ini tidak boleh digunakan untuk menarik lawan yang berusaha melakukan serangan, kerana ia akan tertarik ke arah kita dan kemungkinan serangannya akan mengenai diri kita. Apalagi jika lawan membawa senjata tajam. Jurus ni juga boleh digunakan untuk menyedut kekuatan musuh yang emosi, misalnya dalam suatu perkelahian tinju biasa ( tanpa tenaga dalam ). Perhatikan cara melakukannya pada peragaan-peragaan di bawah:

Gerakan / Kiraan 1

 

Gerakan / Kiraan 1 :

Gerakan / Kiraan 1 jurus Empat ini sama dengan gerakan/kiraan 1 jurus tiga. Tetapi tidak dilakukan dengan mengambil nafas, melainkan cukup dengan pernafasan biasa.

Gerakan / kiraan 2

 

Gerakan / Kiraan 2 :

Langkah / geserlah kaki kiri ke belakang. Tarik kedua siku anda ke belakang dengan hujung-hujung jari tangan menghadap ke bawah dan pergelangan tangan menempel di samping/sisi pinggang. Bersamaan dengan itu, tariklah nafas dengan keras melalui hidung dan tahanlah di dalam dada. Pada saat menarik nafas, gambarkan/rasakan seolah-olah anda menarik benda yang berat serta keraskan otot-otot tangan, dada dan perut.

 

Gerakan / Kiraan 3 :

Hembuskan nafas dengan perlahan/lembut melalui hidung dan geser kaki kanan anda ke belakang untuk membentuk sikap seperti pada gerakan / kiraan 1.

Gerakan / Kiraan 4

Gerakan / Kiraan 4 :

Geserlah kaki kanan anda ke belakang dan lakukanlah tata cara seperti pada waktu anda melakukan gerakan/kiraan 2. Setelah anda melakukan gerakan/kiraan 4, kembalilah ke gerakan/kiraan 1,2,3 dan seterusnya. Untuk mengakhiri jurus empat ini anda harus kembali ke sikap sempurna seperti pada waktu mengawali jurus.

 


 

Jurus Lima

 

Jurus Lima adalah jurus tarik sekaligus sebagai jurus kuncian. Jurus ini terutamanya dimaksudkan untuk menghadapi pengeroyokan. Musuh yang terkena serangan jurus ini badannya akan bergerak terhuyung-huyung tanpa kendali, kemudian mengumpul menjadi satu dan terkunci. Jurus ini dilakukan dengan menggunakan TEKNIK NAFAS TARIK. Perhatikan cara melakukannya pada peragaan-peragaan di bawah ini :

Gerakan / Kiraan 1

Gerakan / Kiraan 1 :

Awali jurus dengan sikap sempurna ( = berdiri tetap, kaki rapat dan kedua tangan lurus di samping/sisi pinggang). Pada kiraan 1, geser kaki kiri ke samping kiri dan buatlah sikap kuda-kuda tengah (ongkong-ongkong). Tempatkan kedua tangan seperti nampak pada peragaan di atas.

 
Jurus  5  - gerakan 1
Gerakan / Kiraan 2

Gerakan / Kiraan 2 :

Angkat kedua tangan anda perlahan-lahan ke atas, bayangkan / rasakan seolah-olah anda mengangkat benda yang sangat berat. Iringi gerakan itu dengan menarik nafas kuat-kuat melalui hidung dan mengeraskan otot-otot tangan, dada serta perut. Pada akhir sedutan nafas, kedua telapak tangan harus disatukan di atas kepala. Sementara nafas harus ditahan di dalam dada.

Gerakan / Kiraan 3

Gerakan / Kiraan 3 :

Dengan tetap menahan nafas, turunkan tangan anda ( kedua telapak tangan tetap saling menempel/dirapatkan ) dan tariklah siku tangan kiri di samping tubuh sebelah kiri. Pusatkan seluruh kekuatan pada kedua telapak tangan.

Gerakan / Kiraan 4

 

Gerakan / Kiraan 4 :

Dengan tetap menahan nafas, baliklah telapak tangan anda (telapak tangan kiri di atas telapak tangan kanan, tetap saling menempel ). Gerakkan kedua telapak tangan ke depan perut, keraskan otot perut dan pusatkan seluruh kekuatan pada kedua telapak tangan.

Gerakan / Kiraan 5 :

Kembali ke sikap seperti pada gerakan / kiraan 1.

Gerakan / Kiraan 6 :

Lakukan gerakan dan tata cara seperti pada gerakan dan tata cara kiraan 2.

 

Gerakan / Kiraan 7

Gerakan / Kiraan 7 :

Lakukan gerakan seperti pada gerakan/kiraan 3, tetapi letak tangan dan posisi telapak tangan harus dibalik.

 

Gerakan / Kiraan 8

Gerakan / Kiraan 8 :

Lakukan gerakan seperti pada gerakan / kiraan 4. Akan tetapi posisi telapak tangan harus dibalik, telapak tangan kanan di atas telapak tangan yang kiri. Jurus Lima ini diakhiri dengan kembali ke sikap sempurna seperti pada waktu akan mengawali jurus.

 


 

Jurus Enam

 

Jurus Enam adalah jurus buka. Berfungsi untuk membuka kuncian jurus lima. Jurus ini juga dapat digunakan untuk membuka pagaran tenaga dalam yang dibuat oleh orang lain. Teknik pernafasan yang digunakan untuk melakukan jurus ini ialah TEKNIK NAFAS TOLAK. Perhatikan cara melakukannya pada peragaan-peragaan berikut ini :

Gerakan / Kiraan 1

Gerakan / Kiraan 1 :

Awali jurus Enam dengan sikap sempurna. Kemudian pada kiraan 1, geserlah kaki kiri ke samping kiri untuk membuat sikap kuda-kuda tengah (ongkong-ongkong). Bersamaan dengan itu, satukan telapak tangan anda di depan perut dan tariklah nafas dengan perlahan-lahan dan dalam melalui hidung lalu tahanlah di dalam dada.

Gerakan / Kiraan 2

Gerakan / Kiraan 2 :

Langkahkan kaki kiri ke depan dan sibakkan kedua tangan anda ke samping. Gerakan itu harus anda lakukan bersama-sama dengan menghentakkan nafas dengan keras/kuat melalui hidung. Dan juga harus disertai dengan membayangkan/merasakan adanya aliran tenaga yang mengalir dan terpancar melalui "pedang" tangan ( = sisi telapak tangan ).

Gerakan / Kiraan 3 :

Geser/langkahkan kaki kanan ke depan untuk membentuk sikap seperti pada kiraan 1, dengan posisi telapak tangan di balik (telapak tangan kiri di atas telapak tangan kanan ).

Gerakan / Kiraan 4

Gerakan / Kiraan 4 :

Langkahkan/geser kaki kanan ke depan, lakukan gerakan serta tata cara seperti pada kiraan 2. Jurus ini dapat dijalankan terus ke depan dengan gerakan/kiraan 1 sampai dengan 4 seperti tersebut di atas. Untuk mengakhiri jurus ini, anda harus kembali membentuk sikap sempurna ( = berdiri tegap, kaki rapat dan kedua tangan lurus di samping pinggang ).

 

Enam jurus tenaga dalam yang telah diberikan dalam Tahap ini merupakan jurus-jurus dasar yang harus dikuasai oleh sesiapa sahaja yang mempelajari ilmu tenaga dalam di tingkat permulaan. Oleh kerana jurus tenaga dalam itu merupakan perangkat atau sarana untuk menyalurkan / melontarkan kekuatan tenaga dalam, maka harus dilatih secara rutin dan terus menerus. Jurus-jurus tersebut tidak cukup dengan hanya dihafal dan difahami pengertiannya, melainkan harus dilatih sehingga sama ada gerakan mahupun tata nafasnya menjadi suatu yang automatik.

 


Setelah anda benar-benar telah menguasai Tahap Satu ini barulah anda beralih ke Tahap Dua. Inilah kunci Kejayaan Latihan Tenaga Dalam ini.

Tahap Satu / Tahap Dua / Tahap Empat

 To The TOP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TAHAP EMPAT


Cara Mencuba Kekuatan Tenaga Dalam / Praktik Pertahanan Diri Tenaga Dalam / Menghadapi Lawan Yang Emosi / Membuat Benteng Diri / Cara Melontar Musuh / Cara Menarik Musuh / Cara Mengunci Musuh / Cara Membebaskan Kuncian atau Pagar Tenaga Dalam /Menghadapi Lawan Yang Tidak Emosi / Praktik Penyembuhan Tenaga Dalam / Makluman untuk ahli


Tahap Satu / Tahap Dua / Tahap Tiga

 

Praktik ilmu Tenaga Dalam pada saat dunia dilanda oleh krisis rasa aman, premanisme, gengsterisme, terorisme dan krisis-krisis di dalam bidang kesihatan, telah memberikan harapan-harapan baru. Para pakar Parapsikologi meramalkan bahawa tenaga dalam dan kemampuan-kemampuan paranormal lainnya kelak akan beradaptasi dengan ilmu pengetahuan moden. Keadaan dunia masa depan kemungkinan akan sangat jauh berbeza dengan keadaan dunia yang kita diami sekarang. Akan terjadi revolusi teknologi di bidang persenjataan, ketenteraan, komunikasi, pendidikan dan perubatan. Dan dalam semua bidang itu peranan paranormal tak dapat diketepikan.

Kecenderungan ke arah terjadinya revolusi teknologi itu telah terlihat di mana-mana. Di dalam negara, trend tenaga dalam telah melanda hampir di semua kalangan termasuk kalangan elit terpelajar. Di Indonesia, tenaga dalam sudah tidak asing lagi, hampir semua golongan muda-mudi dan orang dewasa menjadikan trend tenaga dalam sebagai latihan rutin/senaman sahaja. Di negara-negara barat, terutama di Amerika Syarikat, Rusia, England, Perancis dan Belanda, bahkan tenaga dalam ( = kemampuan-kemampuan paranormal ) telah dibawa ke makmal-makmal dan diselidiki oleh para ahli saintis di Universiti-universiti terkemuka.

Di dalam tahap ini akan dijelaskan manfaat-manfaat tenaga dalam, khususnya untuk pertahanan diri dan perubatan/penyembuhan. Apa yang akan dijelaskan ini merupakan pengetahuan-pengetahuan dasar yang harus difahami oleh sesiapa sahaja yang sedang mempelajari ilmu tenaga dalam di tingkat permulaan.

 

A. CARA MENCUBA KEKUATAN TENAGA DALAM

 

Untuk mengetahui sama ada anda benar-benar telah memiliki tenaga dalam atau belum, diperlukan suatu percubaan. hal ini juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan di dalam diri anda, kerana tanpa kepercayaan akan adanya kekuatan tenaga dalam di dalam diri kita maka pelajaran praktik-praktik tenaga dalam akan menjadi terasa lebih sukar.

Cara mencuba kekuatan tenaga dalam ada bermacam-macam. Akan tetapi dalam sesi latihan ini hanya akan diterangkan cara yang paling praktis dan mudah untuk dilakukan. Perhatikan petunjuk-petunjuk di bawah ini.

 

B. PRAKTIK PERTAHANAN DIRI TENAGA DALAM

Penggunaan tenaga dalam pada suatu perkelahian yang sebenar tidaklah semudah teorinya, kerana tidak semua orang yang berkelahi itu pasti akan marah. Kadangkala seseorang yang terlatih dalam seni mempertahankan diri tidak akan mudah terpancing oleh emosi, mereka sudah terbiasa mengendalikan fikiran mahupun perasaannya. Mereka tidak akan dapat dikalahkan dengan begitu sahaja oleh musuh yang menggunakan ilmu tenaga dalam.

Akhir-akhir ini muncul gejala penggabungan ilmu tenaga dalam dengan ilmu-ilmu seni mempertahankan diri biasa khususnya Pencak Silat. Hal ini dimaksudkan kecuali agar para pemilik ilmu tenaga dalam lebih percaya diri, juga dimaksudkan agar mereka tidak "KO" terlebih dahulu apabila terpaksa harus menghadapi lawan yang pakar dalam seni mempertahankan diri dan tidak mudah emosi/marah. Berikut ini diberikan beberapa panduan bagaimana cara menggunakan ilmu tenaga dalam, dalam suatu perkelahian yang sebenarnya.

 

1. Menghadapi Lawan Yang Emosi

Menghadapi lawan yang emosi, terutama yang menyerang secara membabi buta adalah perkara yang paling mudah. Dengan tenaga dalam yang kecil sahaja ia boleh terpental/terlontar, kerana ia sebenarnya termakan oleh tenaganya sendiri. Semakin besar/tinggi emosinya maka semakin besar daya pental yang ditimbulkannya. Begitu pula jika ia kita serang dengan menggunakan jurus kunci atau jurus tarik.

Untuk menghadapi lawan yang sudah memuncak emosinya/amarahnya, kita tidak perlu menggunakan jurus lengkap dengan semua gerakan/kiraannya. Melainkan cukup dengan mengambil gerakan inti jurus.

Di bawah ini diberikan cara menggunakan inti gerakan jurus untuk menghadapi lawan yang sudah emosi :

1. Membentengi/memagari diri :

- untuk membentengi diri, kita dapat mengambil gerakan Jurus Satu pada kiraan 2, dengan teknik Nafas Tahan.

2. Melontarkan musuh :

- Untuk melontarkan musuh, kita dapat mengambil gerakan Jurus Dua atau Jurus Tiga pada kiraan 2, dengan teknik Nafas Tolak.

3. Menarik Musuh :

- Untuk menarik musuh/objek, kita dapat menggunakan Jurus Empat pada kiraan 2, dengan teknik Nafas Tarik/Hisap.

4. Mengunci Musuh :

Untuk mengunci musuh agar tak dapat bergerak, kita dapat mengambil inti Jurus Lima iaitu gerakan pada kiraan 2, 3 dan 4, dengan teknik Nafas Tarik dan Nafas Tahan.

5. Membebaskan kuncian atau Pagaran Tenaga Dalam :

- Untuk membebaskan/melepaskan kuncian atau pagaran tenaga dalam, kita dapat langsung mengambil inti Jurus Enam iaitu gerakan pada kiraan 2, dengan teknik Nafas Tolak.

 

YAKIN BOLEH
Hadapi musuh dengan penuh percaya diri

Satu perkara lagi yang harus anda perhatikan pada saat anda menghadapi lawan yang sudah emosi/marah ialah, percaya diri atau keyakinan. Keyakinan merupakan syarat utama agar tenaga dalam dapat berfungsi dengan berkesan. Perasaan takut dan ragu-ragu merupakan hal yang berlawanan dengan keyakinan, jika anda tidak dapat melenyapkannya pada saat melancarkan jurus-jurus tenaga dalam maka kemungkinan besar tenaga dalam anda juga tidak akan dapat terwujud.

 

2. Menghadapi Lawan Yang Tidak Emosi/Marah.

Lawan yang tidak emosi tidak dapat dihadapi begitu sahaja dengan jurus-jurus tenaga dalam. Ia harus dihadapi dengan cara-cara tertentu terlebih dahulu sampai emosinya benar-benar bangkit. Barulah kemudian kita dapat menghadapinya dengan jurus-jurus tenaga dalam.

Berikut ini diberikan beberapa panduan untuk menghadapi lawan yang tidak emosi :

 

C. PRAKTIK PERAWATAN/PENYEMBUHAN TENAGA DALAM

Pemanfaatan tenaga dalam untuk penyembuhan sebenarnya sudah dimulai sejak sebelum ilmu kedoktoran moden lahir. tetapi secara luas,penggunaan tenaga dalam di bidang kesihatan baru dimulai akhir-akhir ini. Diciptakannya beberapa kaedah penyembuhan, seperti: penyembuhan dengan daya prana, penyembuhan kaedah gambar atau visualisasi, hipnoterapi, penyembuhan dengan relaksasi, hipnosis dan sebagainya, merupakan eksploitasi daripada daya-daya tenaga dalam.

Walaupun secara statistik tingkat keberhasilan penyembuhan tenaga dalam belum pernah didokumentasikan, namun berdasarkan kenyataan beratus-ratus penyakit berat dan ringan telah berhasil ditaklukkan dengan daya tenaga dalam. Bahkan ada beberapa kes penyembuhan tenaga dalam yang mencengangkan/menghairankan ilmu kedoktoran moden. Misalnya melakukan pembedahan tanpa pembiusan, pembedahan pengambilan tonsil hanya dengan menggunakan daun sirih dan tanpa mengeluarkan darah serta rasa sakit, penyembuhan kanser mata tanpa pembedahan dan bermacam-macam jenis penyakit lagi.

Di dalam seri latihan ini, khusus akan diterangkan tentang dasar penyembuhan diri sendiri ( autoterapi ). Pengetahuan ini perlu dikuasai untuk membangun kepercayaan diri, di samping sebagai dasar penyembuhan tenaga dalam terhadap orang lain.

Secara filosofis tidak ada satupun penyakit yang tidak dapat disembuhkan, semua penyakit diciptakan lengkap dengan ubatnya. Jika seseorang sakit kemudian tidak dapat disembuhkan, mungkin sebabnya bukan kerana tidak ada ubatnya melainkan kerana malas berubat atau memang belum ditemukan ubatnya. Sehingga perawatan yang dilakukan kemudian menjadi terlanjur/terlambat dan akhirnya kalah melawan penyakitnya. Akibatnya, tubuh orang itu kemudian menjadi rapuh dimakan penyakit serta tidak mampu lagi menjalankan fungsi hidupnya. Panduan-panduan di bawah ini harus anda ikuti jika anda hendak melakukan penyembuhan tenaga dalam secara autoterapi :

  • 1. Berbaringlah di lantai ( boleh dengan menggunakan alas tikar ) pusatkan konsentrasi dan berusahalah agar dapat berbaring se-rileks yang boleh.
  •  
  • 2. Lakukan pernafasan tenaga dalam dengan pola pernafasan Segitiga Tidak Samasisi.

 

Untuk mengakhiri seri latihan ini perlu ditekankan sekali lagi bahawa keyakinan dan keberanian untuk mendisiplinkan diri merupakan modal yang tak ternilai harganya bagi usaha penguasaan ilmu tenaga dalam.

Peganglah ajaran seorang Filosof di bawah ini :

 

" JIKA INGINKAN SEBESAR KEINGINAN UNTUK MENGHIRUP UDARA TATKALA SELURUH KEPALAMU DITENGGELAMKAN KE DALAM SUNGAI, MAKA APAPUN KEINGINANMU AKAN TERCAPAI"
 


 Tahap Satu / Tahap Dua / Tahap Tiga

To The TOP